Gue pingin main Film!

Monday, November 13, 2006

Gara-gara Amril Taufik Gobel mengumumumkan bahwa cerpennya diangkat menjadi tayangan sinetron di RCTI, saya jadi teringat cita-cita terpendam saya yang sampai sekarang belum terlaksana.

Mau tau riwayat cita-cita saya?

Ketika kecil dulu dan lagi sibuk-sibuknya mengisi "buku kenangan" yang ada kolom cita-citanya, saya pernah mengisinya dengan "ingin menjadi pramugari". Dalam bayangan saya menjadi pramugari amatlah menyenangkan; bisa keliling dunia dengan gratis. Ketika agak besar sedikit, saya menyadari fisik saya yang mirip Uma Thurman tanggung ini tidaklah memungkinkan saya untuk menjadi pramugari. Apalagi kemudian saya harus mengenakan kaca mata.

Ketika agak gede, terinspirasi oleh paman saya yang menjadi dosen dan bolak-balik keluar negeri dan selalu mengirimi kartu pos dari tempat-tempat yang disinggahi, sayapun ingin seperti paman saya itu. Tulisan di kolom cita-citapun berubah; "ingin menjadi dosen dan berangkat ke luar negeri". Nampaknya yang kedua ini lebih masuk akal dan dikemudian hari, sedikit banyak cita-cita kedua saya ini terkabul.

Selain itu saya pingin sekali menjadi penulis fiksi yang cerpen-cerpennya menghiasi koran. Nampaknya tahun ini baru terlaksana. Tahun 2006, saya harus nembus Koran! Tekad saya tahun lalu. Hasilnya? Ada beberapa cerpen saya nampang di baik di koran lokal mapun nasional. kalau ibu saya masih ada tentu, ibu saya akan senang sekali karena dulu ibu ingin saya menjadi penulis cerpen atau puisi.

Tetapi, sebenernya, ada cita-cita yang saya sembunyikan di lubuk hati yang paling dalam. baik karena kondisi fisik yang tak memungkinkan maupun tidak ada bakat.

Ketika penyanyi cilik muncul bertebaran- dari chicha koeswoyo, sari Yok koeswoyo, Yoan tanamal, ira maya sopha, Dina Mariana, Diana papilaya, Santi Sardi, Fitria Elvi Sukaesih, Ari ariyanto, Vien is Hariyanto, Helen koeswoyo sampai Adi Bing Slamet, sayapun pingin sekali jadi penyanyi, utamanya saya ingin banget duet dengan Adi Bing Slamet.

Tetapi karena suara saya yang fals dan sulit diikuti maupun mengikuti musik membuat saya tak mungkin menjadi penyanyi.

Nah, cita-cita saya yang lain adalah menjadi penyiar. ketika mahasiswa saya pernah mencoba mewujudkan keinginan saya ini. melamar kesana kemari. tes-tes sering dilakukan yang selalu gagal satu tahap sebelum hasil final hanya karena saya tak begitu hapal lagu-lagu yang lagi trend. atau gagal karena ketika dites menjelang tahap akhir, saya ternyata malah lebih mirip jadi MC maulid nabi daripada penyiar.
Saya pernah nangis bombay karena tahu bahwa saya gak bakal diterima gara-gara gaya saya mendadak pengajian.

Tetapi akhirnya ada juga yang menerima saya jadi penyiar radio FM tetapi hanya bertahan dua minggu karena saya dibayar 600 rupiah perjam sedang ongkos angkot bolak-balik menuju tempat siarannya 800 rupiah dengan jarak tempuh 2 jam setengah. daripada capek dijalan, ya sudah saya batalkan saja. Tahun lalu sempat juga sih jadi penyiar radio 4US di internet atas tawaran Lili sydney. Meski cuman amatiran toh cita-cita saya setidak-tidaknya telah tercapai.

Selain itu, saya punya cita-cita masuk TV!
Terserahlah untuk acara apa saja. yang penting masuk TV atau main film. Nasib memmbawa saya nyaris masuk TV:

1. Ketika saya dan pacar saya terpilih untuk membacakan sari tilawah untuk MTQ tingkat nasional di Yogya. Acara itu diliput oleh TVRI dan rekamannya akan ditayangkan pas saat Ramadhan. Bersama beberapa penyiar TV Yogyakarta, saya dan pacar saya terpilih menemapati posisi yang terhormat, yaitu membaca sari tilawah untuk babak final. Saya sangat menanti-nanti masa itu.

Ketika waktunya tiba, pacar saya membuat kesalahan fatal yang membuat saya tak bisa berhenti menangis. Akibatnya tukang make up nya kebingungan melihat maskara saya agak-agak meleleh. Dan ketika membacakan sari tilawahpun, saya tak bisa konsentrasi.

Selama bulan puasa, saya dan keluarga saya menunggui giliran saya muncul di TV. Tapi sampai bulan puasa berakhir, wajah saya tak pernanh nongol di TV sedangkan pacar saya wajahnya muncul dua kali di TV. Saya sedih tak karuan. gagalah cita-cita saya.

2. Emha Ainun Najib mengajak saya untuk memerankan tokoh "mpok Bibah" dalam sebuah naskah drama ciptaanya. nampaknya memang peran itu disiapkan buat saya. karena memang segala tindak tanduknya mirip saya. Bersama beberapa tokoh teater seperti butet kerta radjasa, whani darmawan, sayapun berlatih dengan giat melakonkan naskah berjudul "kyai sudrun yang akan ditayangkan di ANTEVE. Senangnya tak terkira! empat kali latihan di Seni sono, entah mengapa tiba-tiba rencana itu batal. 'Kyai sudrun' tak jadi tayang di ANTV. Sayapun kembali kecewa.

3. Ketika TPI mewawancari Abidah el Khalieqy, saya dipanggil untuk mebacakan puisi karya Abidah elkhalieqy di halaman IAIN Yogya untuk di shooting. Dengan gembira sayapun melakukannya. Tetapi ketika acara itu tayang di TPI, wajah saya sama sekali tak ada. ha ha ha. Saya sudah bisa mulai mentertawakan diri sendiri.

4. Ada tawaran main sinetron sejarah di Yogya. Saya terima saja. ketika ketemu sutradaranya, ternyata saya harus mengenakan "kemben" (pakaian jawa yang harus memeprlihatkan bagian atas dada). seketika saya tolak karena saya takut di setrap ibu saya.

Begitulah, sampai sekarang. Dua cita-cita saya belum kesampaian. Menjadi penyanyi dan masuk tipi/film.

Sedangkan pacar saya yang setidak-tikdaknya mempunyai cita-cita kurang lebih sama dengan saya, sudah kesampaian. Dua kali masuk TV dalam pengajian ramadhan sebagai pembaca sari tilawah. Sekali main sinetron yang di produksi oleh LKIS dan baru-baru ini menjadi penyanyi diacara halal bihalal di Montreal. Padahal suaranya fals tak karuan. hahaha.

Ah, bagaimana ya caranya bisa masuk Tipi atau main film? masak kalah sama suami? Yasa saja udah pernah numpang lewat di sinetron walu dulu sempet agak susah juga diambil gambarnya.

Oleh karenanya pingin banget saya menulis skenario, supaya bisa sesekali numpang lewat nongol di sinetron seperti Agung waskito, yang tiba-tiba nongol di sinetron "Aku Ingin Pulang" garapannya.

Ah, kapan bisa main sinetron atau film ya? *kata saya sambil merenungi diri yang tambah tua dan senja* Mosok sih gak tercapai padahal dulu nenek saya selalu mendoakan saya "mugo-mugo keturutan sak hajate" (semoga tercapai segala yang diinginkan). Lha kok ya sampai sekarang belum tercapai. Padahal kan saya mirip2 Uma Thurman? betul? Bukan? ha ha ha.

Updated:
Review Kumpulan Cerpen saya "Addicted to Weblog" ada di jawa Pos tgl 5 Nopember 2006.
Seperti biasa saya Copy paste isinya di S I n I.

Ikuti lomba foto keluarga, entry dan lomba template blogfam berhadiah hosting dan domain selama satu tahun dan hadiah-hadiah menarik lainnya.

Lomba Hut ke-3 Blogfam

© 2004 - 2006 Serambi Rumah Kita. Design & Template by Anita.