Happy birthday, Yasa

Saturday, September 17, 2005

UPDATE!
Buku saya (Addicted to Weblog) sudah ada dan sudah mejeng di Pameran yang diadakan oleh penerbit Obor.
Langsung ke penerbitnya tentu lebih baik.
Jl. Plaju No. 10 Jakarta 10230
Tel 62-21-3920114, 62-21-31926978

atau bisa pesen di S I N I

Thanks






Happy birthday Yasa!
Semoga berbahagia dan senantiasa beruntung.
We love you!

17 September 1996 - 17 September 2005

ayah, Ibu dan Danial

Addicted to Weblog: Available Soon!

Sunday, September 11, 2005

Image hosted by Photobucket.com

Addicted to Weblog: Kisah Perempuan dalam Dua
Dunia/Labibah Zain; - ed. 1 - Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia, 2005
xiv +196 hlm.: 11 x 17 cm

Kepribadian seseorang di internet bisa jadi dapat dilihat dari cara dia berinteraksi dengan orang lain di dunia cyber lewat tulisan-tulisan dia di blog, cara dia berdialog di chatting room, cara dia berkomentar terhadap tulisan-tulisan orang lain dan cara dia menyapa di shoutbox.

Tetapi cara berinteraksi yang demikianpun belum tentu menggambarkan kepribadian asli para netter. Karena tak jarang di kehidupan maya ini, ada orang-orang tertentu yang menciptakan karakter tersendiri yang tidak sesuai dengan bentuk asli mereka . Lelaki mengaku perempuan, perempuan mengaku lelaki, emak-emak mengaku perawan, perawan mengaku emak-emak, om om mengaku berusia belasan, wajah biasa biasa saja mengaku serupawan Dian Sastro dan Delon, biasa naik bemo mengaku naik limo atau malah sebaliknya biasa naik BMW tetapi mengaku kere.

.............

Inilah sebagian kisah yang ada di buku kumpulan cerpen saya! Dan juga cerita-cerita yang menjadikan Perempuan sebagai Tokoh Centralnya baik di dalam menghadapi Teknologi , rumah tangga maupun tradisi.

Image hosted by Photobucket.com


PETIKAN KATA PENGANTAR MAMAN S MAHAYANA
..............
Ketenangan suasana dalam bangunan ceritanya dan kesabarannya bertutur dengan niat hendak melakukan tipu daya dan mengecoh, sungguh merupakan salah satu kekuatan Labibah Zain. Sebuah gaya bertutur yang mengingatkan saya pada kepiawaian cerpenis wanita terkemuka Korea Selatan, Han Mu Suk, meskipun tema cerita yang diangkatnya sangat berbeda.

.........
MAMAN S MAHAYANA (Pengamat dan Kritikus Sastra)

APA KATA MEREKA TENTANG BUKU INI? (Komentar di Balik Sampul Belakang Buku )

Ø “Belum pernah ada tema-tema cyber (dunia maya) yang dikupas dengan spesifik dalam cerpen Indonesia. Lewat buku ini, Labibah Zain mengajak pembacanya untuk bertualang, terbang, dan masuk pada pusaran dunia maya yang ajaib dan misterius. “

– JONI ARIADINATA, cerpenis, Redaktur Majalah sastra Horison



Ø “Kumpulan cerpen ini begitu ekspresif melukiskan kehidupan nyata dengan kosa kata lugas. Dunia maya menjadi media eksplorasi dilema spiritual dan seksual perempuan dalam kehidupan modern selain pemberontakan atas tradisi keagamaan tertutup. Dari perempuan berkeluarga, yang studi di Amerika Utara, penulis menusuk jantung kehidupan di Tanah Air”

– PROF.DR. ABDUL MUNIR MULKHAN, Guru Besar, penulis dan pengamat Sosial-Keagamaan



Ø “ .... Khusus untuk cerpen yang juga menjadi judul kumcer ini, “Addicted to Weblog”, saya sungguh merasa ‘tertonjok’. Labibah benar-benar jeli menangkap dan membeberkan perilaku ketagihan yang umumnya pernah dialami oleh semua blogger. Wajib dibaca oleh semua blogger, calon blogger, dan pemerhati blogger”

– KURNIATI “NEENOY” RAHMADINI, ibu rumah tangga yang juga bekerja dan ketagihan ngeblog sejak tiga tahun yang lalu



Ø “Perempuan dan Teknologi, isu yang mungkin masih jarang yang mengemuka. Melalui cerpen-cerpen ini, kita bisa melihat dunia perempuan, seperti realita perempuan dalam lingkaran kekerasan dengan jalan masuk dari dunia maya, juga hubungan perempuan dengan teknologi yang makin berkembang "

– SOFIA KARTIKA, jurnalis Yayasan Jurnal Perempuan



Ø “Labibah Zain telah menikmati sekaligus mengeksplorasi segala tetek-bengek cyber space, sejak dari software, sistem, cara akses, istilah yang rumit, serta perilaku manusia yang mengoperasikan dunia digital. Ini merupakan pesan kepada manusia untuk berhati-hati bermain dalam sebuah wilayah, ketika teknologi informasi hampir tidak berjarak dengan perasaan manusia, bersinergi dan akhirnya menjadi sebuah power yang bisa menghancurkan kehidupan pribadi manusianya sendiri. Dengan cerdik, ia gabungkan seni tanpa batas ruang dan waktu itu dengan perasaan sensitive manusia: cinta, serta sengaja menokohkan sebuah nama wanita yang menjadi ikon ketokohan sekaligus misteri pada kumpulan cerpen ini”

– SAPTO RAHARJO, pemusik, pekerja budaya, broadcaster, pengajar Cultural and Media Studies, Pasca Sarjana, UGM



Ø “Hal yang saya sukai dari beberapa cerpen labibah Zain yang berkisah tentang perempuan, sekelilingnya, dan internet (lebih spesifik lagi, Weblog) adalah penyelipan terminologi dan pengertian teknis ke dalam bagian-bagian cerita. Kita sebagai pembaca memperoleh pemahaman dari peristiwa yang memang potensial terjadi sebagai alternatif terhadap pemahaman dari definisi baku yang formal”

– IKHLASUL AMAL, Praktisi Teknologi Infromasi, Penulis Wiki dan Blog

Pilihan

Tuesday, September 06, 2005

Jalan- jalan di sepanjang sale street di St Laurent, meburu kelapa muda utuh dan jagung rebus.
hmm air kelapanya tak seperti es kelapa muda bapak2 di Yogya.
Jagung rebusnya keasinan.
jalan lagi malah nemu minuman aneh. Orchanta! rasanya kayak jamu. Setelah saya bertanya lebih terjauh, ternyata terbuat dari beras. panteslah rasanya mirip beras kencur.
jalan lagi, face paiting menggebirakan Danial dan Yasa.

jalan lagi, ketemu om marteen, tante Melli dan Cinta. Main ke rumah mereka. ah balkoninya menawan. Nasi gorengnya membuat Yasa ketagihan.

Pulangnya pake bis membuat kita tersadar bahwa kita telah berjalan kaki menyusuri St Laurent street dari Milton hingga mont royal plus dua blok ke depan dan dua blok kekiri. Mungkin 3-4 km jauhnya. Pantesan Danial ngomel-ngomel kecapekan.

Besok paginya ketemu pemberi beasiswa membicarakan kehamilan. hasil diskusi membuat perut saya mulas tak karuan dan muntah-muntah lagi. Dan entah kenapa saya menjadi semakin judes dan tambah tak bisa berbasa-basi. maap bagi yang terlukai.

Sampai sekarang, saya masih bingung mau melahirkan dimana.

1. Melahirkan di Montreal dengan mengambil maternity leave / cuti dari sekolah yang artinya tak bisa mendapatkan beasiswa dan health insurance untuk melahirkan yang artinya harus hidup irit dan membayar sendiri insurance yang mudah2an masih bisa diperpanjang walaupun tak berstatus "student'.

2. Melahirkan di Indonesia yang berati membawa seluruh keluarga pulang ke Indonesia secara mendadak dan setelah melahirkan kembali saya harus meninggalkan bayi, danial, yasa dan ayahnya di Indonesia untuk melanjutkan sekolah lagi di Montreal.

3. Menguatkan tekad bahwa saya bisa menyelesaikan studi saya sampai Juni 2006 walau saya dalam kondisi hamil yang agak rewel dan situasi melahirkan dengan konsekwensi kalau tak selesai beasiswa diputus.

Mana ya yang harus saya tempuh? Ah sulitnya jadi perempuan.

© 2004 - 2006 Serambi Rumah Kita. Design & Template by Anita.