Be Smart and Be Creative, Danial

Wednesday, July 12, 2006

Bersama Danial kuhisap dunia
Berlari-lari memanjat tangga usia
Meluncur ringan seolah jalan hidup begitu terang
Menunggang kuda kayu mendepak jerit dan pilu
Berputar-putar dalam gelimang cinta dan kemesraan
Melayang dalam ayunan waktu
Menyiram bunga menyiram jiwa
Terus bermainlah anakku
Biarkan senyummu berpendar di gelap sajakku*

(Puisi Aly D Musyrifa "Bersama Danial di Westmount Park" dalam buku antologi puisi " Burung-Burung di Tiang Duka")





Di Banjarmasin, ketika saya menjadi fasilitator, saya dijanjikan untuk dibawa ke sebuah restoran yang ada menu lobsternya.
Tetapi memang nasib saya yang lagi apes, ketika saya disana, restorannya pas tutup. Dan entah kenapa saya seperti tak terima. Saya mau menangis gara-gara gak jadi ketemu lobster.Panitya kebingungan melihat mata saya merebak.

Pulang kerumah, sang "bulan" tak juga bertandang. Tes-tes sendiri dan kedokter, ternyata Danial sudah berusia 7 minggu di perut saya. Saya langsung paham kenapa saya kok sampai sakit hati banget ketika tak bisa menemukan lobster. saya hamil dan saya jadi sensi.

Yasa masih berusia sekitar 3 tahun. Saya baru saja menandatangani kontrak penelitian keliling Indonesia. Sementara menjadi fasilitator di beberapa kota belum tuntas. dua buah proyek pelatihan masih menunggu didepan mata. Danial ada di rahim sya.

Saya berjanji akan menjaga bayi ini.

SEperti biasa, saya terkapar sembilan bulan. Beberapa proyek pelatihan yang saya ketuai hanya bisa saya ikuti beberapa hari saja. Sisanya, rapat-rapat panitya dilakukan di kamar tidur saya. Sambil terlentang dan muntah-muntah di kamar tidur, saya memimpin rapat. Danial ada di perut saya.

Saya berjanji akan menjaga bayi ini.

Menjelang kelahiran, saya harus mengajar. Seplastik permen untuk dikunyah dan kulit jeruk untuk dicium-cium menemani saya. Dengan berbekal tas kresek, tak jarang saya juga muntah di luar kelas. Danial ada di perut saya.

Saya berjanji akan menjaganya.

Di sebuah Rumah sakit di Yogyakarta, saya sudah siap sedia. Dokter yang selalu saya kunjungi untuk memeriksa Danial tak bisa datang. Dokter lain membisikkan bahwa dialah yang akan menanganinya.

Saya terima saja. Danial keluar memipisi Dokter yang menolongnya. Mungkin dia jengkel pada dokter tsb karena terasa kasar ketika menyobek jalan lahir sehingga terasa sekali sakitnya. Danial lahir ke dunia.

Saya berjanji akan akan menjaganya.

Persoalan belum selesai. Pekerjaan masih tercecer dimana-mana. Baby Danial saya bawa keliling Indonesia.

Apapun yang terjadi, saya akan menjaganya.

Danial kecil satu tahun sudah. Saya harus terbang ke Montreal. Pandangan matanya di air port Solo nyaris membalikkan badan saya untuk membatalkan segala rencana. Di jakarta, semalaman saya menangis meraung-raung teringat kembali pandangan mata kecilnya.
Tetapi saya tetap harus berangkat.Maafkan ibu, nak....

Saya akan menjaganya lewat doa-doa.

Danial dua tahun sudah. Tangannya menggandeng tangan saya ketika saya turun dari mobil setelah setahun meninggalkannya : "ibu, kakiku luka"

saya berjanji takkan ada luka-luka lain tanpa kehadiran saya.
Saya akan menjaganya.

Tahun-tahun di berlalu di Montreal. Awal-awal di Montreal sangat susah bagi seluruh anggota keluarga. Tak terkecuali Danial. Adaptasinya di daycare tersendat-sendat. Nyaris pengasuhnya di daycare putus asa dibuatnya. Danial menghabiskan waktunya di daycare di toilet untuk menghabiskan bergulung-gulung tissue buat mainan. Danial nyaris dikembalikan ke saya. Dengan enteng Danial berkata, "saya tak mau sekolah lagi karena saya sudah lulus."

Saya akan menjaganya.



Danial tumbuh menjadi anak yang kritis. Saya selalu mengomel berkepanjangan menghadapi tingkah lakunya; dari yang selalu kelaparan sampai berdebat tentang makanan sehat. Dari persoalan menyingkirkan mainan hingga kemaunnya untuk selalu bermain-main ketika menjelang berangkat sekolah, dari persolan bahasa Inggris saya yang menurutnya, berlepotan pronounciationnya sampai protesnya terhadap rokok ayahnya. dari debat waktu belajar hingga masalah-masalah kesopanan. Danial selalu saja punya alasan.

Saya akan berjanji akan selalu melayaninya bertukar pikiran.

Di sekolah, Danial mudah beradaptasi.Tetapi sifatnya yang kadang rajin dan kadang enggan belajar mebuat gurunya berkomentar:

Danial is capable of excelling academically but does not always put in the effort. He has made very good progress in reading, espeacially in comprehension of oral and written stories. Danial's participation in activities varies considerably from day to day. He can communicate his needs clearly and get along well with the other students."

Saya berjanji akan memotivasinya.

Meski demikian, danial punya segudang kata maaf. Ketika dia merasa salah, dia tak segan-segan meminta maap dan menuntut orang lain untuk berbuat yang sama. Ketika saya memanggilnya, betapapun asyiknya dia dengan segala aktivitasnya, dia akan datang menolong saya.

Saya sangat terharu dibuatnya.




Meski kelihatan susah diberitahu, Danial sebenarnya cepat luluh apabila kita mengajak bicara dengan cara yang manis. Dia bisa sangat mengalah kepada anak yang lebih kecil. Ketika anak seorang teman di titipkan di rumah, sementara ayah ibunya sibuk pindahan, hanya Danial lah yang bisa membujuknya agar tak menangis dan mengajaknya bermain justru ketika saya dan ayahnya sudah mulai frustrasi menghadapi gadis kecil itu.

Solidaritasnya sangat luar biasa. "we are family. We should bring the whole family here, ibu," katanya ketika saya hanya berdua saja di park. dan sepanjang hari dia sibuk meminta beli ini dan itu buat mbak Yasa, Zirak dan ayah sebagai nebus rasa bersalahnya karena jalan-jalan hanya dengan ibu saja.



Tahun ini, di sekolah dia mendapat satu Citizenship award, dan 3 kartu pos ucapan selamat "success for all" atas pencapaian prestasinya di bidang membaca.

Saya bangga dengannya.

Danial mudah menyapa orang dan ketika dilayani bercerita, celotehnya akan panjang lebar. suster di CLSC dan guru after school programnya sampai jatuh cinta kepadanya.


Danial ahmad Allaudza'i. 6 tahun sudah. "Hi, I am Danial. I am smart and creative." begitu dia menyebut dirinya.



Be smart. Be creative. be Happy, Stay healthy, and be anak sholeh, Danial.

Happy birthday, Danial!

We really really love you!

Ibu
Salam dari ayah, mbak yasa dan Zirak.

We're proud of you!



*birthday surprise party --bangunin danial di pagi tgl 12 july 2006


*)kata2 "saya akan menjaganya" diilhami oleh cerpen Djenar Maesa Ayu yang berjudul AIR.

-updated_
Selamat buat Om Agus Nuryatno, S.ag, MA, Ph.D. Sidang Ph.Dnya barengan dengan ultahnya Danial. Ph.D pertama dari angkatan kita. Semoga memotivasi yang lainnya agar cepet selesai. Selamat juga buat Anni, fariz dan Angga sang supporters dan juga pendamping setia si Agus Van Sleman.

Ada Review Kumcer "Addicted to Weblog" oleh Dhika , yang saya taruh di S I N I

Montreal di Mata Saya

Monday, July 03, 2006

Sejak pertama-tama menginjakkan kaki di Montreal sampai sekarang, saya selalu takjub dengan kekompakan warga negara Indonesia yang tinggal di kota ini.

Ketika saya masih culun, ada saja yang mengantar saya dan teman-teman untuk mengenal kehidupan Montreal; dari cara naik metro, bus, ngubek toko-toko asia hingga nyari apartemen. Bahkan saking kompaknya, selama dua tahun, rasa-rasanya saya tak pernah pergi naik bis atau metro sendirian.

Ketika ibu saya meninggal, betapa teman-teman saya berdatangan dari seluruh penjuru Montreal untuk menemani saat-saat tersulit itu padahal jam sudah menunjukkan pukul 11 malam. Mereka datang untuk menenagkan saya, sholat ghoib dan tahlilan. Teh-teh dan kue-kuepun berdatangan sendiri.

Ketika saya pertama kali membawa keluarga, apartemen yang sudah saya booking jauh-jauh hari ternyata belum siap. Ditengah kepanikan, temen saya ada saja yang menawarkan tempat menginap. Padahal apartemennya cuma berukuran 3,5 saja. Dan kembali teman-teman di Montreal berdatangan menengok saya dan keluarga dengan mebawa bahan-bahan makanan.

Ketika Danial kejedot meja, ada saja teman -teman yang menemani saya dan suami ke Rumah sakit sementara yang lainnya menjaga Yasa di rumah. Saya yang tadinya bingung sampai naik tangga apartemen dari lantai satu dan empat berulang-ulang, menjadi lega.

Ketika building terbakar, ada saja teman yang menwarkan apartemennya. dan again mereka berbondong-bondong menengok saya. bahkan ada yang membawakan kue ultah buat Danial yang kebetulan saat itu sedang ulang tahun yang ke 3.

Ketika saya hamil dengan mual-mual berat sampai 9 bulan, adaa saja yang mengantar makanan. Mereka rajin telpon saya menanyakan makanan apa yang sedang saya inginkan dan mereka membuat makanan itu buat saya.

Ketika saya melahirkan, teman-temanpun berbagi tugas. Ada yang menjadga Danial dan Yasa di rumah. Ada yang bagian bersih-bersih rumah plus menata ulang perabotan. Ada yang bagian nunggui Suami yang nervous di Rumah sakit, padahal menunggu melahirkan sangat lama; jam 6 -sampai jam 12 malam. Mereka baru balik dari RS sekitar jam 1 malam.

Ketika saya mengadakan akekah, teman-temanpun membantu saya memasakkan makanan. Mas Ali diantar temannya mengambil daging kambing yang sudah dipesan dan diantarkannya ke rumah teman-teman yang bersedia membantu memasaknya. Plus ditambah masakan-masakan penunjang lainnya, yang mereka lakukan dengan ihlas.

Ketika ada bazar-bazar di kampus maupun tempat2 lainnya, semua turun tangan. Ibu-ibu dan bapak-bapak menyumbangkan masakan andalan mereka. Dan kemarin tanggal 1 july 2006 ketika teman-teman bule di Komunitas sastra Quebec menggelar acara marathon baca puisi dlam rangka penggalangan dana buat gempa, kembali mereka membantu dengan tenaga maupun masakan-masakannya. Padahal Bola sedang seru-serunya dan tak semuanya bisa menikmati nikmatnya sastra. Tetapi mereka tetep berpartisipasi juga. Belum lagi kalau pindahan, hampir semua heboh jadinya.

Dan masih banyak ketika-ketika lainnya. begitulah kehidupan Montreal.saya benar-benar takjub. Terimakasih semuanya. Saya tak bisa mebalas apa-apa.

Selamat datang rombongan IIS yang berjumlah 32 orang. Saya yakin kehangatan Montreal akan segera anda rasakan.

Btw, Enggris kalah ya
Tanda-tandanya sudah terasa sejak pagi, bakwan yang dimasak Mas Aly untuk dijual buat nyumbang fundrising, agak sedikit "hitam manis" dan tak seenak biasanya. hahaha
dan suamiku itupun lemas seketika melihat siaran ulangan Enggris kalah di kotak penalty.

NB:
Zirak sudah bergelimpangan. Kemarin tiba-tiba saja sudah tengkurep di lantai. Tak nangis sama sekali. Sampai sekarang saya tak tahu bijimana proses perjalannnya menuju lantai. Sekarang ini dia sudah bisa jalan sambil tengkurep. Pantat diangkat keatas tinggi-tinggi setelah itu kepala nyungsep-nyungsep, pelan-pelan tangannyapun menyangga tubuhnya. Mirip orang belajar push up. jadilah dia bisa maju kedepan. hehe

Photobucket - Video and Image Hosting


Photobucket - Video and Image Hosting

© 2004 - 2006 Serambi Rumah Kita. Design & Template by Anita.