Hilangnya Sang Waktu

Wednesday, February 23, 2005

Melayang di atas mega
Akulah naga berkepala bidadari
menyapu alam dengan mata telanjang
mendesah diantara gumpalan kapas
menggelinjang di perut elang
menyaksikan fajar dan senja bersetubuh mesra
wow! semburat merah wajah mereka
membasuh gemerlap kota-kota
dan tiga belas jamku melayang ke negeri entah
Wahai sang waktu
kemana larinya kesaktianmu?
Sang Waktu berlalu
:Bisu:

Tokyo-Chicago, 4 Nopember 2004

Waktu bisa saja menjadi tuhan.
Tetapi waktu bisa menjadi tak bermakna.

Dengan pesawat, saya berangkat dari Tokyo jam 12.00 siang, tanggal 4 November 2004 waktu Tokyo. Setelah menghabiskan waktu 13 jam di pesawat, saya tiba di Chicago jam 7.00 pagi waktu setempat dan masih tanggal 4 November 2004.
berarti saya harus puasa tgl 4 November 2004 dua kali dong.

Tuhan, pahala puasa saya di Double dong!

Jenis2 Salju: Salju tak selamanya indah

Thursday, February 17, 2005




Ketika salju pertama kali turun. bentuk salju masih sangat segar. putih bersih. Tidak membikin sengsara. Udaranya relatif hangat untuk ukuran montreal. Walaupun jaket dipenuhi salju, tetapi kita bisa jalan tak tergesa. lenggang kangkung menikmati turunya salju dengan berbagai bentuk, mengubur mobil-mobil yang sedang di parkir atau bertengger mesra di daun-daun cemara yang tak pernah rontok itu. Makanya cemara di sebut 'evergreen'. Salju sepertini, saya namai saja dengan Salju si "Rupawan nan Ramah".

Berjalan dengan boot kita di atas salju yang baru turun, seperti berjalan diatas tepung gandum. Aman untuk di lewati.



Setelah itu salju mulai di injak-injak orang dan kendaraan yang berlalu lalang. maka saljupun bisa kotor. Jalan diatas salju seperti ini seperti berjalan diaras es serut. Masih relatif mudah untuk di tapak. meski harus berhati-hati. Salju tahap ini saya namai saja Salju "Si Buruk Rupa pembawa kekotoran"



Montrealpun bisa becek juga lho. Saljupun bisa jelek.



Lama-lama salju membeku menjadi es. persis seperti bunga es didalam freezer raksasa.
Masa-masa ini sangat dingin. biasanyanya di sertai windchill yang menyengat. membuat muka seperti di iris-iris. Kalau sudah begitu, harus lebih berhati-hati menginjakkan kaki diatas tumpukan es batu kalau tak punya keahlian main ice skating. bisa tergelincir dan terkilir. Orang-orang montrealpun banyak yang retak tulang gara-gara kurang berhati-hati berjalan di tumpukan es itu. Jalan yang paling aman menghindari jalan yang penuh es. kalau tak ada pilihan, lebih baik saling berpegangan atau bawa payung besar sebagai sandaran. Mirip penampilan chaplin.

Salju tahap ini saya namai dengan salju "si Jutek pembawa petaka".



Lama-lama salju menipis. Tetapi tetap saja licin. Dan pemerintah atau pemilik rumah harus rajin menaburi salju dengan Garam penghancur es. agar salju cepat mencair dan mengurangi kadar kelicinan.

Salju seperti ini saya namai saja salju ini dengan si" keropos penuh garam".

siapa mau ke Montreal? Montreal menantang anda semua.

WARNING: penamaan jenis2 salju tak bisa dipertanggung jawabkan secara ilmiah.hihi

La Fete des Neiges de Montreal 2005

Wednesday, February 09, 2005

Suhu udara yang turun naik dari -49 sampai +3 derajat celcius mungkin salah satu penyebab banyaknya orang-orang sakit karena tubuh yang terkaget-kaget dengan perubahan udara yang cukup drastis.

Lihat saja, Izza, Ninink, Nadya, Ulya, Reza, Ali Munhanif, Dika, Lia, Adam, Jasmine,John, Debby, Yeni, Ro'fah, Alfida, Ani Salut, Danial, Yasa, saya dan suami adalah barisan nama yang sempat sakit pada Winter kali ini.

Week end kemaren cukup hangat. Anak-anak sudah sembuh. Tinggal saya yang agak lemas. Tapi sorot mata Danial dan Yasa membuat saya memberanikan diri untuk keluar dari peraduan menuju La Fete des Neiges de Montreal 2005.



Benar saja! begitu keluar dari Metro Jean drapeau,castle2 dari es langsung menarik perhatian kami. Yasa dan danial kebingungan menentukan arena mana yang harus dikunjungi pertama kali. KIta muter-muter memasuki castle satu-satu. Ada castle yang berisi jaring2 ala perang sehingga danial dengan semangat 45 melampaui jaring2 itu.

Ada cermin lucu. ketika kita mendekat, kepala kita membesar dan badan kita mengecil. ada pula gua penuh karung tinju. kalau tak di stop, danial bisa betah banget disini.



Sambil menyeruput 2 gelas teh rasa vanilla dan ginger yang disediakan oleh sponsor, Danial memutuskan untuk naik kuda nil es dengan design Marry go round dan setelah puas dia menyempatkan meluncurkan diri di perosotan terbuat dari es juga.



Yasa dan Danialpun mencoba dog sled run dengan tiket $3 perorang. Keretapun meluncur dengan ditarik anjing-anjing yang senantiasa menyalak. Yasa dan danialpun tersenyum senang sambil menyeruput yoplite tube dari sponsor.



Yasa tertarik untuk membuat permen dari sirup mapel. Masih panas dan cair. Harus di guling2kan di serbuk es biar padat dan dingin. $2 per line.



Kami melirik ke arena Sliding pake ban yang menantang lebih menarik dari aren ski yang begitu-begitu saja. $8 perorang for the whole day. Untung Danial masih gratisan.



Yasa, danial, ayah dan ibu siap saling menarik untuk meluncur dengan menggunakan ban. Danial tak mau pulang dan tak mau berhenti main luncur-luncuran.



Yasa menyempatkan diri foto bersama badut genit sebelum meninggalkan arena Winter festival. Danial marah-marah menolak untuk di foto karena masih ingin berlama-lama di arena Sliding.

"I want to stay here. I am not tired. I am not Hungry!" Kata Danial. Bilang NOT HUNGRY Tetapi tetep saja dia menghabiskan French fries, pasta dan es krim 'se bakul' di Buffet China town!

PS : Makasih atas kiriman teh 'sari rapet'nya ta hihi. Yang lain biar pada penasaran.

Kopdar Blogfam dengan warganya yang menjadi para Indonesian blog idols; Ika dan Deeja berjalan dengan sukses dan membikin ngiler yang tak ikutan. Selamat ya.


Ketika Batuk

Tuesday, February 01, 2005

"uhuk-uhuk" Danial Batuk. "Mommy, can you put Band Aid inside of my mouth?" pintanya. Rupanya dia sudah tak dapat menahan sakit di tenggorokannya. Pikirnya dengan semacam handyplast radang tenggorokannya akan pulih seperti luka2 di ada di tangan.

"grok grok" Sambung batuk dari yasa.
" ceghukkkkk ceghuk huk huk " Batukku pun tak mau kalah.
"hek hek huekkkkkkkkk " suamikupun ikut terduduk duduk sambil batuk.

Suara Batuk di apartemenku itu seperti suara kodok yang bersautan di sawah.

Pindah ke ruang tamu dan tiduran di sofa salah juga. malah batuk tambah membahana karena diruang tengah tak ada humidifiernya.

Buka komputer. Ngetik-ngetik, eh kepala tambah pening.
Minum obat, eh kok batuknya makin gawat.

kembali lagi ke kamar. tidur dikasur.
Tengkurap salah. Terlentang salah. Miring salah. Nungging salah.
Kelonanpun Salah. Yang terjadi malah saling menyalahkan.

"batuk kok di kupingku!" kata suami protes.
"lah kamu kenapa batuk tepat didepan mulutku?" kataku tak mau kalah.

Karena yang ada saling mem "Batuki" satu sama lain.

Akhirnya aku memilih terkantuk kantuk, duduk memeluk closet !

© 2004 - 2006 Serambi Rumah Kita. Design & Template by Anita.