Ada apa ini?

Sunday, May 28, 2006

Awalnya semua biasa-biasa saja. Saya malah tertawa-tawa dengan sumringah dengan temen-temen di Montreal karena diundang makan malam di restoran Iran oleh Pak Abdurahman Mas'ud yang sedang kunjungan kerja di Montreal.

Saya tertawa-tawa dengan sumringah karena ini kali pertama saya bisa keluar rumah tanpa diikuti anak-anak. Ya, setelah 9 bulan mengurung diri karena mual-mual dan pasca melahirkan, inilah kali pertama bisa makan dengan enak dan leluasa tanpa rengekan anak. Saya habiskan satu porsi besar makanan Iran dengan BBQ sapi plus setengah porsi milik Eka, teman yang duduk disebelah saya. Zuhdi bercanda bilang, besok2 lagi kalau ada pejabat datang pasti nama saya sudah di blacklist karena makan saya yang ampun2an, seperti balas dendam karena tak doyan makan selama 9 bulan.

Awalnya saya masih tertawa-tawa dengan teman-teman sampai saya pulang ke apartemen mendapati Ayah dan anak2 sidah teridur. Telpon dari Ottawa berbunyi, Anna mengabarkan ada gempa dahsyat di Yogya. Dia teringat saya. Saya katakan keluarga saya ada di pekalongan semua tetapi banyak teman2 saya yang sudah saya anggap seperti kerabat yang akrabnya melebihi sanak saudara ada di Yogya semua.

Awalnya saya biasa-biasa saja. Karena saya masih memikir hanya gempa biasa. Ketika melihat Detik dot com, saya mulai gak enak semuanya. saya telpon ke karib saya, Sri di Hotel L'aprtment. Tak ada yang mengangkat (belakangan saya tahu ternyata Sri sudah pindah kamar). Pak Tasman diresident Mcgill telpon saya, dia bilang rumahnya retak dan isterinya sedang ke rumah sakit ngantar tetangganya.

Selang beberapa menit, Sri, dedengkot jurusan perpustakaan di UIn Yogya yang sudah saya anggap seperti keluarga ini, telpon setengah panik,"Bib doakan aku ya bib..." Ternyata genting rumahnya berjatuhan, rumahnya rusak. Anak-anak dan suaminya sementara ngungsi didepan masjid. Gedung UIN banyak yang Rusak padahal baru dibangun. Rumah pak Ainu Rofik rata dengan tanah. Anak pak Ibnu Muhdzir kabarnay meninggal.Saya mulai merinding (belakangan dapet updetan berita, suami Sri dan anak-anak akhirnya bermalam ditenda di lapangan wiyoro dan sekarang dalam rangka siap-siap ngungsi ke Sragen.

Anis,ketua jurusan Ilmu perpustakaan yang sudah seperti adik saya sendiri itu mengatakan, "Teras rumah saya patah. Anak saya trauma. Tetapi sekarang sudah dalam perjalan menuju Boyolali tempat mertuanya.

Ibnu, temen akrab saya sewaktu di S1 sudah seperti kakak saya sendiri, kebingungan karena belum sempet beli kartu telpon, saya segera memberi kartu telpon yang kebetulan saya masih memilikinya. Rumah dia retak tetapi isri dan anak-anaknya juga dalam perjalan menuju jepara tempat mertuanya.

Sri, Anis, Pak Tasman, pak Ainurofik adalah dosen-dosen Yogya yang ke Mcgill dalam rangka short course selama 2 bulan meninggalkan anak-anak dan suami/istri mereka. Saya tahu betapa paniknya mereka.

Eika, menelpon saya. Kedua Omnya belum ditemukan. Tetapi Ayah ibunya selamat.

Ratno dan keluarga yang rencananya mau pulang ke Indonesia hari rabu, belum tahu kabar ibunya. Tetapi ibu mertuanya selamat tetapi belum bisa ngungsi ke solo karena jalan di Prambanan macet.

Mas athok belum bisa kontak dengan ibunya.

Suami saya sibuk ngontak temen-temen di Yogya, sampai sekarang belum bisa nyambung.

Montreal seketika panik. Rumah saya penuh dengan deringan telpon yang menanyakan kabar. saya juga menelpon kesana kemari.

Pak Munir Mulkhan juga tak bisa dikontak. Rumahnya di Kota gede. saya melihat difoto-foto, Kota gede luluh lantak. Sebelum kami sekeluarga pergi ke Montreal, kami tinggal di daerah ini. Kalau mereka tak menyusul saya ke Montreal....ah saya membayangkannyapun takut.

Rumah saya di Klenggotan jl Wanasari, belum ketahuan kabarnya.
Yang saya khawatirkan, UUNg yang berbaik hati nungguin rumah saya, belum ada kabarnya. Padahal Isterinya sedang hamil tua.

Duh Ya Alloh, Ada apa ini? Ke utara, ada merapi yang lagi sakit paru-paru. Di selatan ada laut yang sedang berontak.

Updated:

Blogfam membuka "BLogfam Perduli Yogya" Yang akan disumbangkan untuk saudara-saudara kita yang menjadi korban gempa. Klik Bannernya untuk keterangan lebih lanjut.

BlogFam Peduli Jogja

Doakan, ya teman!

Tuesday, May 09, 2006











Akikah Zirak berlangsung dengan khikmad. Ada lantunan suara al Qur'an.Ada Barzanzi yang bikin saya teringat kampung halaman. Ada puisi. makanan melimpah ruah. Zirak juga tenang-tenang saja ketika dikelilingkan untuk di potong rambutnya oleh para hadirin. Terimakasih buat semua team sibuk yang terlibat.dari mas athok dan Nicole yang menyediakan tempat, Mbak menuk cs yang masak-masak, Mas Icha dan Babe yang belanja dan masak sop dan tongseng, om Zuhdi yang mimpin acara hingga penyanyi dadakan yg membikin suasana jadi meriah.Ah, indahnya. Jadi anak yang hebat ya Zirak!
Sayangnya Mas Tomi lebang tak jadi datang. Email -email saya ya mas!




Sekarang saya lagi keteteran. Danial kena infeksi kulit. Muka dan badannya bentol2 semua. danial nampak agak salah tingkah. Gak papa ya Danial, you will be fine. Saya dikejar deadline tiap jum'at. Yasa agak-agak flu. untungnya Zirak sehat.Ayahnya kebingungan dapet mesin cuci dan dryer yang masih sangat excellent dari temennya yang baru pindahan. Setelah diangkut ke apartemen ternyata policy diapartemen tak membolehkan untuk mempunyai mesin cuci dan dryer sendiri.

Yah, yang punya building tentu tak mau rugi soalnya kan di building saya sudah disediakan ruang mencuci dengan mesin cuci dan dryer yang cukup memadai plus kita mbayar sewa bulannya udah "all included" (listrik, heater dan TV cable). kalau pake mesin cuci sendiri-sendiri, yang punya gedung bakalan pusing menghadapi tagian listrik yang meledak kali ya.

Siapa mau mesin cuci dan dryer?

*poto2 dari kameranya Zuhdi.
* oh ya mbak menuk buka warung Indonesia. Silahkan yang pada mau pesen.

© 2004 - 2006 Serambi Rumah Kita. Design & Template by Anita.