Wednesday, January 05, 2005

Buat Kak Nazli dan Saudara-Saudara Korban Tsunami, Kami berbagi


Anders Jacobsen will donate $1 to The British Red Coss for Tsunami Victims if we put links below and link back to him:

*UPDATED * each posting of the below now earns approximately US$ 3.28!

International aid organizations:
UNICEF (United Nations Children's Fund)
United Nations' World Food Programme
Medecins Sans Frontieres / Doctors without Borders (donate!)
CARE International
The International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies

UK/Europe:
Disasters Emergency Comittee (DEC) - comprises a raft of aid agencies, including the below and others
British Red Cross
Oxfam
Save the Children UK

North America:
American Red Cross
Canadian Red Cross
Save The Children
Oxfam America

Anders Jacobsen: Webloggers: Give to tsunami victims and I'll give too!






Kak Nazli Hanum Lubis (Baju biru berjilbab, MA, Islamic Studies, McGill University) dan Nadra (gadis kecil) saat mendampingi suaminya Amirul Hadi, Ph.D ( ke dua dari kiri)mempertahankan disertasinya di McGill University.



Pak Syarwan (MLIS, McGill University,1997)masih belum ada kabarnya.

Kak Nazli dan kedua anaknya (Nadra dan adiknya) telah tiada. Kami di Montreal seakan tersentak mendengar berita ini. Pasangan Nazli dan Amir yang menikah di Thompson House Montreal ini dikenal sebagai pasangan yang sangat bisa meneduhkan bila kami-kami berkeluh kesah baik tentang study maupun tentang kehidupan pribadi.

Kak Nazli lah orang yang repot mempersiapkan tahlil untuk ibu saya ketika saya harus menemui kenyataan bahwa ibu saya wafat di Indonesia sana sementara saya masih berada di Montreal.

Nadra adalah sosok gadis kecil yang manis. memanggil-manggil saya dengan sebuta "bu bah". Suka menyanyi dengan lagu 'naik-naik ke puncak gunung' yang sudah saya plesetkan dengan campuran bahasa jawa. Nadra dan saya suka rebutan makanan karena kami sama-sama suka makanan.Sementara adik Nadra saya tak banyak tahu. Karena adik Nadra lahir setelah saya menyelesaikan master degree saya dan pulang ke Indonesia.

Nazli dan Nadra juga ikut Qosidah. Nazli ahli menabuh rebana dan suaranya bagus. Nadra yang masih kecil itupun ikut2an 'in action' manggung di pentas seni dalam rangka idul fitri. Al fatihah buat kak Nazli, Nadra dan adeknya yang syahid melawan gulungan Tsunami yang menabrak rumah mereka yang hanya terletak 200 meter dari laut.
Tabah lah tabah buat Bang Amir yang pada saat itu sedang berada di pesawat dari Jakarta ke Banda Aceh, sehingga tak bisa melihat keadaan keluarganya pada saat yang terakhir kalinya.

Syarwan Ahmad dan Azhari banta Ali juga belum saya dengar kabarnya. Dua orang lelaki dari Banda Aceh ini sangat menolong saya dalam menyelesaikan gelar Master saya. Syarwan yang kakak kelas saya itu, banyak memberikan bantuan tentang kiat-kiat belajar di GSLIS yang sangat menantang itu.

Azhari banta Ali, punya kepribadian yang sama 'ribut'nya dengan saya. Dia sangat mudah bergaul dan membuka jalan bagi saya untuk lebih mengenal teman2 non Indonesia saya. Dia sangat penolong bahkan kadang2 tak perduli dengan urusannya sendiri demi memberikan pertolongan kepada orang lain. maka biasanya dia menjadi orang pertama yang di kontak ketika akan ada masyarakat Indonesia yang pindah apartemen. Sayang saya tak punya fotonya yang sudah di scan. sedang printed pics nya masih ada di Yogya.

Ribuan doa bagi Syarwan dan Azhari, semoga Alloh melindungi kalian dan keluarga.

*UPDATED Syarwan and Azhari are safe! Alhamdulilah.




Di Montreal, masyarakat Indonesia Montreal bersatu padu menggalalang dana untuk saudara-saudara di Aceh. Ibu- ibu berduyun-duyun datang dengan masakan untuk supply gizi bagi yang bekerja di posko membuat kotak2 amal, memberikan informasi ttg Tsunami ke berbagai media baik TV, radio maupun koran, keliling ke masjid2 dan gereja, mengadakan malam amal, menjahit ribuan bunga sebagai simbol 'Indonesia mourns', menjaga stand-stand amal, menghubungi para Professor dan principal yang sangat antusias terhadap bencana ini, mengumpulkan pakaian untuk dikirim lewat air canada, mencari celah-celah untuk mencari jalan "long term Rehabilitation for Aceh"



Para pelajar, ibu-ibu, pekerja turun ke jalan-jalan. membagikan flyer dan flower serta mengumpulkan sumbangan.

Para pelajar yang kebanyakan S3 itu kadang terlalu panjang menrangkan kejadian tsunami di jalan. "You know what happened? ... bla...blaaa Dan orangpun berlalu sebelum kalimat habis.

Melihat itu, kalangan serikat pekerja langsung sigap merubah metode penyampaian, menyegat orang lalu lalang sambil membungkukkan badan dan berteriak "Tsunamiiiiiii Madammmmmmm" dengan logat jawa yang kental. dan ternyata lebih efektif dan atraktif.

Para ibu-ibu2 tak kalah hebohnya "Distater.. distater" keseleo karena berusaha cepat mengucapkan kata "disaster". dan ada pula yang berteriak sepertinya jualan "Donat-donat" yang ternyata akhiran "TION" tertelan.

Bravo Bravo Permika Montreal! Bravo juga buat masyarakat Montreal!terus berjuang!
Tsunami Madammmm!!

Posko Permika Montreal terletak di 1230 dr Penfield Avenue #802 email: indonesiamourns@yahoo.ca


PS: Blogfam membuka POsko sumbangan berupa uang, makanan, selimut, obat-obatan, pakaian atau apa saja yang bisa meringankan beban mereka. Silahkan baca info selengkapnya di SINI

Ps Lagi: Blogger Family mengadakan lomba menulis cerpen dan Flash fiction. Untuk keterangan selanjutnya, silahkan klik Banner ini



© 2004 - 2006 Serambi Rumah Kita. Design & Template by Anita.