Menulis

Tuesday, April 26, 2005

H U R U F
Aku aduk-aduk
K A T A
Aku mengeja dengan terbata-bata
K A L I M A T
Kutulis pelan-pelan dengan pena emas
hadiah dari ibuku, sang laut.
tintanya aku dapatkan dari para guru, sang ombak yg mebawaku ke pantai
I D E
Kutatap dengan beringas.
Bisakah memerangi keadaan?


Ibuku adalah laut. Selalu mendorongku untuk menulis.
Dia kan membantuku menyusun hasil-hasil tulisan tanganku untuk dikirimkannya ke majalah anak-anak di jamanku. Sering tak di muatnya daripada dimuatnya. Ibuku bilang, itu adalah hal biasa.

Pada masa kuliah, aku hidup di Yogya. Tiba-tiba aku berada diantara orang-orang yang aku kagumi karya-karyanya. Ada Emha Ainun nadjib, ada Suminto Ahmad Sayuti, ada Abidah el Khalieqy, ada Mathori A elwa, Ada Ahmad Syubannuddin Alwi, ada Hamdi Salad, ada Joni Aryadinata dan ada ALY D Musyrifa yang dulu naskahnya sering aku jumpai di majalah HAI dan NONA.

Ahmad Syubannudin Alwi, pendiri Studi Apresiasi sastra, menjadi suhu untuk menulis. Dengan gayanya yang blak-blak an, Ahmad Syubanuddin sering membuat orang menjadi stress untuk menulis. Tetapi akan menjadi obat yang sangat mujarab bagi para penulis-penulis muda itu.

Aku ingat bagaimana Ulfatin,ch menunjukkan naskah-naskahnya kepada orang-orang itu dengan dalam forum semacam Pengadilan. Atau lebih layak disebut pembantaian karya sastra.Banyak sastrawan lahir di situ. Sebut saja, Ulfatin ch, Otto Sukatno cr, Ali Akbari, dll.Mereka adalah orang-orang tabah dalam mengarungi pembantaian itu.

Sedangkan aku? tak punya nyali untuk untuk menyerahkan naskah untuk diadili. bahkan kepada suamiku sendiripun, aku merasa tak percaya diri.
emakkk, gw minderrr!

Aku bingung menempatkan diri diantara ada dua kubu; sastra dan populer. Aku tau dua-duanya kadang-kadang berseteru. Tetapi biarlah, bukankah mereka punya penggemar masing-masing?
emaaaak, gw bingung!

-------------
Hari Rabu, tanggal 20 April 2005, Jaf, penyiar radio yang tinggal dan kerja untuk sebuah radio di Singapura itu mewawancarai saya lewat telpon untuk feature siarannya tentang Fenomena Blogging di Indonesia. Kapasitas saya disitu adalah selaku Founder Blogfam, sebuah Komunitas weblogger Indonesia yang anggotanya sudah mencapai lebih 900.

Di akhir siaranya, dia minta saya bicara sepatah dua patah kata yang terpatah-patah untuk sedikit meberi pesan2 buat member blogfam. Suaranya ada di Forum BEBAS Blogfam.


emakkkkkkkk, gueh masup radioooo!!

(Wah postingan kali ini sama sekali tak konsisten; ada saya, ada aku ada gueh)

© 2004 - 2006 Serambi Rumah Kita. Design & Template by Anita.