Pilihan

Tuesday, September 06, 2005

Jalan- jalan di sepanjang sale street di St Laurent, meburu kelapa muda utuh dan jagung rebus.
hmm air kelapanya tak seperti es kelapa muda bapak2 di Yogya.
Jagung rebusnya keasinan.
jalan lagi malah nemu minuman aneh. Orchanta! rasanya kayak jamu. Setelah saya bertanya lebih terjauh, ternyata terbuat dari beras. panteslah rasanya mirip beras kencur.
jalan lagi, face paiting menggebirakan Danial dan Yasa.

jalan lagi, ketemu om marteen, tante Melli dan Cinta. Main ke rumah mereka. ah balkoninya menawan. Nasi gorengnya membuat Yasa ketagihan.

Pulangnya pake bis membuat kita tersadar bahwa kita telah berjalan kaki menyusuri St Laurent street dari Milton hingga mont royal plus dua blok ke depan dan dua blok kekiri. Mungkin 3-4 km jauhnya. Pantesan Danial ngomel-ngomel kecapekan.

Besok paginya ketemu pemberi beasiswa membicarakan kehamilan. hasil diskusi membuat perut saya mulas tak karuan dan muntah-muntah lagi. Dan entah kenapa saya menjadi semakin judes dan tambah tak bisa berbasa-basi. maap bagi yang terlukai.

Sampai sekarang, saya masih bingung mau melahirkan dimana.

1. Melahirkan di Montreal dengan mengambil maternity leave / cuti dari sekolah yang artinya tak bisa mendapatkan beasiswa dan health insurance untuk melahirkan yang artinya harus hidup irit dan membayar sendiri insurance yang mudah2an masih bisa diperpanjang walaupun tak berstatus "student'.

2. Melahirkan di Indonesia yang berati membawa seluruh keluarga pulang ke Indonesia secara mendadak dan setelah melahirkan kembali saya harus meninggalkan bayi, danial, yasa dan ayahnya di Indonesia untuk melanjutkan sekolah lagi di Montreal.

3. Menguatkan tekad bahwa saya bisa menyelesaikan studi saya sampai Juni 2006 walau saya dalam kondisi hamil yang agak rewel dan situasi melahirkan dengan konsekwensi kalau tak selesai beasiswa diputus.

Mana ya yang harus saya tempuh? Ah sulitnya jadi perempuan.

© 2004 - 2006 Serambi Rumah Kita. Design & Template by Anita.