Gara-gara Kehabisan Obat anti Muntah

Wednesday, January 25, 2006

Gara-gara kehabisan obat anti muntah sementara appointmen dengan dokter belum tiba (obat anti muntah ini harus dibeli dengan resep dokter), mual-mual saya kumat lagi.
Saya jadi muntah2 lagi, tak bisa makan lagi. Pusing-pusing setengah mau pingsan terjadi lagi.

Padahal kandungan sudah berumur 35 minggu. Hasil USG bayi dalam ukuran normal. Tetapi Dokter kandungan kebingungan dengan 'kemualan saya' ini dan mengirim saya ke Lab untuk cek Tiroid, iron dll. Mudah2an tak apa-apa ya karena memang mual-mual sampai bayi keluar adalah menjadi kebiasaan saya kalau hamil. Tetapi ya tetep saja tidak kapok hamil.

Gara-gara kehabisan obat anti muntah dan jalanan licin, saya tak bisa mengantar Danial ke tempat pemberhentian bis sekolah. Dan Danial menjadi sangat senang sekali tinggal di rumah dan malas pergi kesekolah dengan alasan "Its Bad weather, so I cant go to school". Sementara Yasa tetep pergi ke sekolah karena sopir bus nya tak memeprmasalahkannya ketika dia harus turun dari bus tanpa ada yang menjemputnya. Padahal saya tetep mengawasinya dari jendela gedung tempat saya tinggal.

Gara-gara kehabisan obat anti muntah, kepikunan saya meningkat dratis. Mau bilang "Bath room" jadi "bed Room", mau manggil Yasa jadi danial, mau panggil "ayah" jadi "Yasa" dan jadilah saya menjadi bulan-bulanan Danial dan ayahnya karena sering salah spelling.
"You have to take off your wet T shirt, Danial or you will get sick (dengan menekankan "K" dengan "X"!" kata saya.
"What? I will be six this year, Mommy! Do you mean, sick?"
"I mean Fever!" kata saya gak mau kalah.
"Do you mean 'Fever'?" Danial kekeh membenerkan pronounciation saya yg njawani itu.

Sementara ayahnya dan Yasa cekikikan mendengar dialog ini.

Sudah seminggu ini, Yasa ditelpon kakak lelaki teman sekelasnya, hampir setiap hari. Yasa nampak masih lugu menanggapi dan janjian bareng2 main game di internet. Tetapi cukup mngejutkan saya ketika Yasa bilang di telpon "Boy Friend? No I dont have one!"

Seketika saya jantungan. Yasa masih 9 taun!


Ps: Buku Kumpulan cerpen bersama "Suami Impian" sudah terbit. Ada cerpen saya di situ *tunjuk2 Cover buku yang ada di sebelah Kanan bergambar Pengantin*. Pada beli ya? kalau beli, berarti anda menyumbang untuk kelangsungan beberapa "Rumah Cahaya" (semacam perpustakaan yang didirikan oleh Lingkar Pena)karena royalti penulis2nya akan disumbangkan ke situ.

Review baru kumpulan cerpen tunggal saya "Addicted to weblog" dari iwok, Shrie dan Dini ada di SINI.

© 2004 - 2006 Serambi Rumah Kita. Design & Template by Anita.