Lebaran kali ini

Monday, October 16, 2006




Akhirnya bisa ngambil poto gigi Zirak. eh, saya ganti potonya karena pas tepat dia 8 bulan, kepoto deh giginya dengan jelas.Dia sekarang lagi jadi copycat. karena saya ngambil potonya sambil buka mulut dan tereak2 dianyapun ikutan teriak. Bajunya lagi belepotan, abis makan malam.


-lanjut Postingan intinya-

Lebaran kali ini, rasanya saya ingin kembali mengulang suasana lebaran ketika kanak-kanak dan remaja dulu.

Ada ibu saya yang selalu mengomandani persiapan tradisi lebaran di rumah.
2 hari menjelang lebaran atau yang disebut pasar kembang cilik, saya dan kakak-kakak saya ditemani Bu yah, nenek saya pergi ke pasar untuk melengkapi segala keperluan lebaran, khususnya makanan. sedangkan sepatu dan baju-baju baru, biasanya sudah disiapkan jauh-jauh hari sebelum lebaran tiba.

Sepulang dari pasar, kegiatan pembuatan kue di laksanakan. Biasanya kita membuat kue nastar, gurihan dan kuping gajah. Sebagai anak bungsu yang manja, saya tak tertarik untuk mengetahui detil-detil resepnya. tugas saya hanya mencetak adonan-adonan kue itu. Sedangkan abah bertugas mengecat tembok rumah.

1 hari menjelang lebaran, saya dan kakak-kakak saya kan hunting bunga Gladiol, sedap malam dan melati. Gladiol dan sedap malam akan dipasang bebarengan di vas yang diletakkan di sudut-sudut ruang tamu dan ruang keluarga. Sedangkan bunga melati, akan dironce dengan mengunakan batang-batangan lidi yang melambai dan juga diletakkan di dahan-dahan daun sufflir yang sudah rontok daunnya. Roncean melati ini akan di letakkan di meja tengah ruang tamu dan ruang keluarga.

Kakak kedua saya, akan sibuk mengepel lantai dengan ampas kelapa agar lantai mengkilat. kakak pertama saya akan memasang korden bersama abah saya. sedang saya dan ibu saya bertugas menghias toples, yang akan dijadikan tempat kue-kue kering. Sedang Yu tun, sibuk di dapur bersama bu yah memasak lontong opor, sambal goreng daging kerbau, lodeh terong dan menggoreng ayam.

Ketika maghrib tiba, kita berbuka puasa dengan menggunakan menu lebaran. Setelah sholat maghrib, masing-masing dari kami akan diberikan sebaskom beras oleh ibu. Jari-jari kami pun segera menempel dan memainkan beras sambil membaca niat Zakat fitrah yang dipimpin abah.

setelah itu, kami akan menyebar membagikan zakat fitrah kepada tetangga -tetangga sebelah yang kurang mampu. Malam terus beranjak dan kami masih sibuk dengan segala persiapan. checking baju-baju lebaran, menganti seprai- seprai baru di kamar-kamar tidur kami.

Larut malam, kami teridur. subuh kami bangun, sholat subuh dan siap-siap ke tanah lapang untuk sholat ied. Tetapi biasanya abah memilih sholat ied di mesjid wakaf di kampung arab.

Sehabis sholat ied, kami mencium tangan ibu dan bu yah. tanpa ada perkataan sama sekali. tetapi kami sudah sama-sama maklum bahwa intinya kami minta maaf. Biasanya doa-doa akan segera meluncur dari mulut bu yah. kadang lelehan air mata ada dimata ibu dan bu yah.

Kemudian abahpun datang, kami semua menghambur dan mencium tangan abah. soo simple tak ada basa-basi berkata-kata tetapi sampai sekarang kesannya masih ada. bau dupa arabpun merebak dimana-mana.

Ibu, Bu Yah, ibah kangen lho.
Semoga Ibu dan Bu yah bahagia di sana ya?
Ingin sekali memeluk dan mencium ibu dan Bu Yah.
Maaf kan ibah ya


Abah, Emah dan Elah,
Apa acara lebaran di sana?
Aku sekarang udah bisa bikin nastar dan puteri salju sendiri lhoo.
Ingin sekali bisa mengulang masa-masa itu bersama.
Emah di Pontianak, Abah dan elah di Pekalongan.
aku di Montreal.

Insya Alloh lebaran tahun depan, aku ingin berlebaran di rumah abah.
Maaf lahir batin yaa..



Ya! Lebaran kali ini, saya ingin membawa situasi lebaran masa kecil ke rumah saya.
Yasa Dan Danialpun sibuk membantu membikin kue nastar dan Puteri salju, yang resepnya saya dapat dari berbagai sumber di internet (mostly kastengelnya dari resepnya Ikaray dot com dan aprilisa multiply dot com kemudian saya isi dengan selai nanas, sedang resep putri saljunya , saya ambil resep dari tempatnya aprilisa juga. kegembiraan mereka dalam membentuk kue-kue itu sama dengan saya ketika masih kecil.



inilah hasilnya




Zirakpun menatap kagum atas masakan hasil karya ibu, mbak dan mas nya.Diapun mebatin,
"Ajaib! Ibu kok tumben-tumbenya bisa bikin kue! Kue apa nih? kok bentuknya mirip tai kucing ya.."

"eit, bukan tai kucing nak, itu kreasi ibu, mbak yasa dan Mas danial. maksudnya sih mau dibikin model2 gitu, ada bentuk hati, kelereng, castle tapi lama2 pegel juga. akhirnya ya cuman di kepelin doang. rasanya enak lho. begitu sampai mulut tuh kejunya terasa dan langsung ancur, hmm...," kata saya panjang lebar sekaligus membela diri.

"Aku minta satu ya?" kata Zirak tambah antusias




"Eh! Nanti dulu! Kita taruk di toples dulu ya? biar kayak lebaran betulan dan nati makannya pas lebaran aja ya biar awet," begitu kata saya.



Akhirnya beginilah jadinya!



Dari Montreal, Kami sekeluarga mengucapkan:

Ja'alanallohu Waiyyakum
Minal Aidin wa Faaizin!
Kullun Amin wa antum bikhoir

Selamat Hari raya Idul Fitri.
Eid Mubarok.
Mohon Maaf Lahir Batin

Salam
Aly, Labibah, Yasa, Danial dan Zirak.

© 2004 - 2006 Serambi Rumah Kita. Design & Template by Anita.